islamic Center

Bully, Buah dari Kebebasan Berpendapat ~ Islamic Center

Kamis, 08 Januari 2015

Bully, Buah dari Kebebasan Berpendapat

Bully
BULLYING, kata ini sedang ramai dibicarakan. Hampir di setiap acara stasiun TV, media sosial, dan media-media yang lain selalu dikampanyekan untuk “stop bullying!” oleh para artis.


Bullying yang berarti penindasan dalam bahasa Indonesia, bisa dalam bentuk fisik maupun psikologis. Bully secara fisik, sudah ada undang-undangnya dan sudah ada polisi yang menjaganya. Tapi bully psikologis, belum ada. Oleh karena itulah stop bullying dikampanyekan.
Tindakan bully psikologis semakin menjadi-jadi dengan maraknya pengguna media sosial (medsos). Melalui komentar-komentar pedas di status atau meme yang menyakitkan. Bukan hanya orang yang dibully, bahkan sebuah kota pun pernah di bully. Sampai-sampai ada korban bully yang bunuh diri karena stress.
Sesungguhnya kampanye ini menggelikan, karena datang dari orang-orang yang demokratis. Dalam demokrasi, terdapat ide kebebasan, salah satunya adalah kebebasan berpendapat yang tidak ada batasannya. Maka wajarlah lahir orang-orang yang hobby mem-bully, karena negara dan masyarakat mengusungnya.
Oleh karena itu, dapat dikatakan aktivitas bullying ini merupakan buah dari kebebasan berpendapat yang diusung oleh ide demokrasi. Mulut mereka sendiri yang membuktikan bahwa demokrasi bukan ideologi yang sempurna dan harus segera dicampakkan karena sudah terbukti kerusakannya

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, dan kata-kata kotor tidak akan dipublikasikan.

Terima Kasih.