islamic Center

2015 ~ Islamic Center

Dibalik Travel Warning Amerika

Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang tinggal atau tengah berada di...

Jagalah Pandanganmu

Ibnul Qayyim berkata bahwa pandangan mata kepada yang haram akan melahirkan lintasan pikiran, lintasan pikiran melahirkan ide, sedangkan ide memunculkan nafsu, lalu nafsu melahirkan kehendak, kemudian kehendak itu menguat hingga menjadi tekad yang kuat dan biasanya diwujudkan dalam....

Bagaimana Islam Memandang Korupsi

Melihat keadaan saat ini, betapa banyak orang yang melakukan perbuatan yang amat tercela ini. Bahkan hampir kita dapati dalam semua lapisan masyarakat...

Amalan Yang Gugur Karena Media Sosial

Amalan sholeh yang tidak mengetahuinya kecuali Allah Yang Maha Mengetahui amalan hambanya. Bukan amalan yang disiarkan apalagi dipamerkan melalui status FB, atau jadi display picture BB....

Pergeseran Makna Cinta

Dalam ilmu bahasa, kita mengenal istilah pergeseran makna kata. Pergeseran bisa ke arah konotatif positif maupun negatif....

Senin, 01 Juni 2015

Yang laris tapi keliru di bulan Sya'ban

Di tengah masyarakat kita beredar banyak hadits-hadits lemah dan palsu seputar keutamaan ibadah pada bulan Sya'ban. Hadits-hadits tersebut menyebar lewat berbagai cara. Mulai dari ceramah para khathib, tulisan di buku, majalah, situs, blog, jejaring sosial, hingga sms.
Berikut ini kami tuliskan contoh kecil dari sebagian hadits lemah dan palsu tersebut agar diketahui bersama oleh kaum muslimin

Sabtu, 14 Maret 2015

Si Belang, Si Botak, dan Si Buta Yang Diuji Allah

Zaman dahulu kala, ada tiga orang Bani Israil. Orang yang pertama berkulit belang (sopak), yang kedua berkepala botak, dan yang ketiga buta. Allah ingin menguji ketiga orang tersebut. Maka Dia mengutus kepada mereka satu malaikat.

Malaikat mendatangi orang yang berpenyakit sopak (Si Belang) dan bertanya kepadanya, “Sesuatu apakah yang engkau minta?”

Si Belang menjawab, “Warna yang bagus dan kulit yang bagus serta hilangnya dari diri saya sesuatu yang membuat orang-orang jijik kepada saya.”

Lalu malaikat itu mengusapnya dan seketika itu hilanglah penyakitnya yang menjijikkan itu. Kini ia memiliki warna kulit yang bagus. Kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”

Orang itu menjawab, “Onta.”

Akhirnya orang itu diberikan seekor onta yang bunting seraya didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberi berkah untukmu dalam onta ini.”

Kemudian malaikat mendatangi si Botak dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”

Si Botak menjawab, “Rambut yang indah dan hilangnya dari diri saya penyakit yang karenanya aku dijauhi oleh manusia.”

Malaikat lalu mengusapnya, hingga hilanglah penyakitnya dan dia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi, “Harta apa yang paling engkau sukai?”

Orang itu menjawab, “Sapi.”

Akhirnya si Botak diberikan seekor sapi yang bunting dan didoakan oleh malaikat, “Semoga Allah memberkahinya untukmu.”

Selanjutnya malaikat mendatangi si Buta dan bertanya kepadanya, “Apa yang paling engkau sukai?”

Si Buta menjawab, “Allah mengembalikan kepada saya mata saya agar saya bisa melihat manusia.”

Malaikat lalu mengusapnya hingga Allah mengembalikan pandangannya. Si Buta bisa melihat lagi. Setelah itu malaikat bertanya lagi kepadanya, “Harta apa yang paling engkau sukai?”

Orang itu menjawab, “Kambing.”

Akhirnya diberilah seekor kambing yang bunting kepadanya sambil malaikat mendoakannya.

Singkat cerita, dari hewan yang dimiliki ketiga orang itu beranak dan berkembang biak. Yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

Kemudian sang malaikat – dengan wujud berbeda dengan sebelumnya – mendatangi si Belang. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin telah terputus bagiku semua sebab dalam safarku, maka kini tidak ada bekal bagiku kecuali pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda demi (Allah) Yang telah memberi Anda warna yang bagus, kulit yang bagus, dan harta, satu ekor onta saja yang bisa menghantarkan saya dalam safar saya ini.”

Orang yang tadinya belang itu menanggapi, “Hak-hak orang masih banyak.”

Lalu malaikat bertanya kepadanya, “Sepertinya saya mengenal Anda. Bukankah Anda dulu berkulit belang yang dijauhi oleh orang-orang dan juga fakir, kemudian Anda diberi oleh Allah?”

Orang itu menjawab, “Sesungguhnya harta ini saya warisi dari orang-orang tuaku.”

Maka malaikat berkata kepadanya, “Jika kamu dusta, maka Allah akan mengembalikanmu pada keadaan semula.”

Lalu, dengan rupa dan penampilan sebagai orang miskin, malaikat mendatangi mantan si Botak. Malaikat berkata kepada orang ini seperti yang dia katakan kepada si Belang sebelumnya. Ternyata tanggapan si Botak sama persis dengan si Belang. Maka malaikat pun menanggapinya, “Jika kamu berdusta, Allah pasti mengembalikanmu kepada keadaan semula.”

Lalu malaikat – dengan rupa dan penampilan berbeda dengan sebelumnya – mendatangi si Buta. Malaikat berkata kepadanya, “Seorang miskin dan Ibn Sabil yang telah kehabisan bekal dan usaha dalam perjalanan, maka hari ini tidak ada lagi bekal yang menghantarkan aku ke tujuan kecuali dengan pertolongan Allah kemudian dengan pertolongan Anda. Saya memohon kepada Anda, demi Allah yang mengembalikan pandangan Anda, satu ekor kambing saja supaya saya bisa meneruskan perjalanan saya.”

Maka si Buta menanggapinya, “Saya dulu buta lalu Allah mengembalikan pandangan saya. Maka ambillah apa yang kamu suka dan tinggalkanlah apa yang kamu suka. Demi Allah aku tidak keberatan kepada kamu dengan apa yang kamu ambil karena Allah.”

Lalu malaikat berkata kepadanya, “Jagalah harta kekayaanmu. Sebenarnya kamu (hanyalah) diuji. Dan Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada dua sahabatmu.



Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya, dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan, penampilan fisik, dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah (muraqabatullah).
Semoga Allah senantiasa ridha dan tidak murka kepada kita semua.. Aamiin.

Sabtu, 21 Februari 2015

Ketika Perempuan Minta Dipinang Laki-laki

IMAM Bukhari menyampaikan kisah dari Anas r.a, ada seorang Muslimah yang datang menawarkan diri kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Ya Rasulullah, apakah Baginda membutuhkan aku?”

Senin, 16 Februari 2015

Izinkan Saya Berzina Dengan Anak Bapak

Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.

Minggu, 15 Februari 2015

Ternyata Nggak Hanya Sekedar Valentine

Valentine
Seharian kemarin, kamu pasti udah banyak denger tentang “Hari Valentine”. Di tipi, radio, internet, dan medsos lain banyak tayangan yang hubungannya dengan hari Valentine. Bahkan momen itu juga masih berlanjut ampe hari ini. Tuh, nuansa pink masih bertebaran aja dimana- mana.

Selasa, 10 Februari 2015

Engkau Akan Bersama yang Kau Cintai!

CintaANAS bin Malik berkisah, bahwa seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, kapan kiamat terjadi?” Beliau balik bertanya, “Apa yang telah kaupersiapkan untuknya?” Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, aku tidak menyiapkan puasa yang banyak, tidak juga sedekah. Hanya saja, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda, “Engkau bersama yang kaucintai.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Di Mana Anda Bisa Temukan Agama Seadil Islam ?

AdilALKISAH Sultan murad I suatu ketika mengangkat soerang arsitek untuk mendirikan sebuah masjid untuknya. Sang arsitek merasa telah membangunkan sebuah masjid yang sangat unik untuk sultan, ketika raja datang datang untuk memeriksan masjid itu, ia merasa tidak puas dengan hasil kerjaan sang arsitek. Sang arsitek pun menanyakan pendapat sultan, namun sang sultan malah mencabut pedangnya dan memotong tangan kanan sang arsitek.

Senin, 09 Februari 2015

Ciri Seorang Muslim adalah Mencintai Ilmu

Buku
SAAT ini, manusia hidup dengan diliputi beragam informasi dalam jumlah yang begitu banyak secara bersamaan. Jika tidak, hati-hati, perhatian kita akan tersita oleh apa-apa yang booming di media massa. Alih-alih kita akan efektfif dalam memanfaatkan waktu, mengutamakan yang prioritas pun bisa terbengkalai.

Minggu, 08 Februari 2015

Iman Dan Toleransi

Toleransi Beragama
SUATU hari jenazah orang Yahudi melintas di depan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam dan para Sahabat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam pun berhenti dan berdiri. Para Sahabat terkejut, kemudian bertanya: “Kenapa engkau berhenti Ya Rasulullah?, sedangkan itu adalah jenazah orang Yahudi”. Nabi pun menjawab :”Bukankah dia juga manusia?” (HR. Bukhari).

Sabtu, 07 Februari 2015

10 Golongan yang Ditolak Surga

Heaven
Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-‘utul, az-zanim, dan al-‘aq li walidaih.

Jumat, 06 Februari 2015

Semanis Perjuangan Dakwah Sekolah

Rohani ISlam
Remaja Musholla atau yang biasa dikenal dengan sebutan Remus merupakan aset berharga bagi kebangkitan Islam. 

Berdakwah di dalamnya menjadi sebuah perjuangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Di sisi lain seringkali muncul sebuah pertanyaan: mengapa perlu berdakwah kepada pelajar?

Kamis, 05 Februari 2015

Ukhti Jagalah, Akhi Tahanlah !

Ukhti
“Tidak ada sesuatu yang lebih sulit aku obati selain dari hawa nafsuku sendiri. Terkadang aku berhasil mengalahkannya, tapi di lain waktu ia berhasil mengalahkanku” (Sofyan ats-Tsauri)

Setiap insan yang jatuh, pasti ingin segera bangkit. Tidak akan mau, mereka tersungkur sedang yang lain berdiri. Tapi tidak dengan jatuh yang satu ini, jatuh cinta.

Rabu, 04 Februari 2015

Ujian Nasional Dan Ujian Kehidupan

Ujian
Manusia dan makhluk hidup lain diciptakan Allah untuk hidup, tumbuh, berkembang biak, dan yang paling terpenting adalah untuk beribadah tulus kepada-Nya. Kita sebagai manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna karena diberikan akal dan perasaan, dapat berpikir bagaimana memanfaatkan hidup yang begitu singkat, karena seperti yang kita tahu, pada akhirnya, kita juga akan kembali pada-Nya.

Selasa, 03 Februari 2015

Karena Menentang Kebathilan, Kami Disebut Fanatik!

FanatismeFanatik, Sudah kenyang telinga kita mendengar kata itu. Itu bukan lagi hal yang menggelitik. Tak sekedar kritik. Namun menjadi sidang penghakiman sebuah ‘kejahatan’ bernama ghirah. Fanatik menjadi ketok vonis untuk menyudutkan umat Islam. Nabi dihina, kita marah, dicap fanatik. Ada pemurtadan ditengah saudara-saudara seiman, tak boleh kita bersuara.

Senin, 02 Februari 2015

Cara Allah Mengabulkan Permintaan Kita

Hope
HIDUP manusia bisa diibaratkan sebatang rokok. Api rokok adalah semangat yang membutuhkan waktu untuk membakar batang rokok. Abu rokok adalah kegagalan yang jatuh ke bawah dalam upaya mengeluarkan asap rokok yang membumbung tinggi ibarat sebuah cita-cita. Begitulah manusia hidup, butuh waktu, punya semangat, dan kadangkala mengalami kegagalan dalam menggapai cita-citanya. Tidak ada kesuksesan hidup yang digapai secara instan.

Sabtu, 31 Januari 2015

Adab Bergaul Dengan Lawan Jenis Dalam Islam

Berteman
Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk kehidupan manusia, bagaimana pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul antara lawan jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah:

Jumat, 30 Januari 2015

Kesalahan Teori Darwin

12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).

Kamis, 29 Januari 2015

5 Tipe Wanita Dalam Al-Quran

Muslimah
Pakaian dapat kita analogikan dengan kepribadian. Seperti halnya pakaian, kepribadian wanita pun memiliki beragam jenis dan corak. Kita diberi kebebasan untuk memilih tipe mana saja yang paling disukainya. Namun ingat, dalam setiap pilihan ada tanggung jawab yang harus dipikul.

Rabu, 28 Januari 2015

Rasulullah Menangis Akan Nasib Kaum Wanita

Muslimah
Sayidina Ali ra suatu ketika melihat Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu dia bertanya mengapa Rasulullah saw menangis. Beliau menjawab; “Pada malam aku di-isra’- kan, aku melihat perempuan-perempuan sedang disiksa dengan berbagai siksaan di dalam neraka. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena menyaksikan mereka disiksa dengan sangat berat dan mengerikan. Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. “Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.
Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Selasa, 27 Januari 2015

Tips Atasi Lupa

Lupa
SALAH satu hikmah lupa adalah kita bisa terhibur dari musibah. Jika seseorang tidak pernah merasa lupa maka tentu saja ia tidak bisa menghilangkan kesedihan setelah mendapat musibah. Maka disitulah peran lupa muncul sehingga mereka bisa merasakan kebahagiaan menjalani hidupnya.

Senin, 26 Januari 2015

Waspada Istilah Lain Dari Babi

Daging Babi
BARU-baru ini kita menyaksikan pemandangan yang sangat memprihatinkan: seorang perempuan berkerudung sedang menyantap makanan yang bertuliskan Siomay ‘cu nyuk’. Foto yang diunggah dan menyebar di media sosial itu sontak menjadi perbincangan hangat. Bukankah cu nyuk artinya daging babi?

Minggu, 25 Januari 2015

Cara Menjaga Diri Dari Fitnah Wanita

Fitnah Wanita
Masih ingat nggak, Bill Clinton, salah satu presiden Amerika yang nyaris ambruk dari kursi presiden gara- gara cewek yang bernama Monica Lewinsky? Atau Silvio Berlusconi, orang terkaya ketiga di Itali plus Perdana Menteri Italia, yang

Sabtu, 24 Januari 2015

Waspadai Syiah Dalam Isu ISIS

ISIS
HARI-hari ini, pemberitaan tentang gerakan Daulah Islamiyah Iraq wa Syam (ISIS/ISIL) seolah menjadi trending topic di media massa. Kekhalifahan yang didirikan di Iraq – yang sebenarnya tidak diakui oleh Persatuan Ulama Internasional– (hidayatullah.com 6 Juli 2014) seolah menyita pemberitaan menggeser sidang kampanye kecurangan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).

Jumat, 23 Januari 2015

Ikhwan Syahwat (Ikhwan Sayang Semua Akhwat)

Ikhwan
Pastinya kita udah pernah liat, tentang status yang bertebaran di medsos, yang ditulis sama para ikhwan…genit. Ya nggak sih? Salah satu contohnya, begini

Kamis, 22 Januari 2015

Rahasia Tidur Rasulullah

tidurIsyarat- isyarat ilmiah di dalam sunah nabawiyah merupakan bukti kebenaran nubuwah Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, Dr. Zaglul An Najar menyebutkan di

Rabu, 21 Januari 2015

Pergeseran Makna Cinta

cinta
Dalam ilmu bahasa, kita mengenal istilah pergeseran makna kata. Pergeseran bisa ke arah konotatif positif maupun negatif. Pergeseran makna berkaitan erat dengan perluasan dan penyempitan makna kata. Dengan kata lain suatu kata bisa berubah artinya seiring perputaran masa.

Selasa, 20 Januari 2015

5 Tokoh Dunia Yang Mualaf

Islam adalah agama akhir Zaman, Islam adalah agama yang sempurna untuk menyempurnakan ajaran agama sebelumnya, Islam adalah agama bagi seluruh umat manusia, Islam merupakan agama damai, rasional, relevan disetiap zaman dan merupakan satu-satunya agama yang sesuai fitrah manusia.

Senin, 19 Januari 2015

Dalil Hukum Penghina Nabi

Penghinaan
Dalam Islam, orang yang jelas-jelas menghina Islam hukumannya adalah hukum bunuh. Dibunuh karena pendapatnya merusak Islam

Minggu, 18 Januari 2015

Bahaya Makan Dan Minum Sambil Berdiri

makan berdiri
Sekarang ini banyak kita jumpai anak-anak kita atau masyarakat pada umumnya sering terlihat makan dan minum sambil berdiri. Padahal dalam adabnya, didalam hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sering kita diingatkan agar jangan minum dan makan sambil berdiri.

Sabtu, 17 Januari 2015

Hati-Hati Ketika Ucapkan "Aku Cinta Mati Padamu"

Cinta
Cinta merupakan sebuah kata yang tidak mungkin bisa kita hilangkan dalam kehidupan ini. Hidup tanpa cinta bagaikan bepergian tanpa ada tujuan. Hidup tanpa cinta bagaikan dunia tanpa manusia. 

Jumat, 16 Januari 2015

2 Kisah Nikah Mut'ah

Syiah,Mut'ah
Nikah mut’ah adalah pernikahan tanpa batas dengan menerabas aturan-aturan syariat yang suci, mut’ah ini telah melahirkan banyak kisah pilu. Tidak jarang pernikahan ini menghimpun antara anak dan ibunya, antara seorang wanita dengan saudaranya, dan antara seorang wanita dengan bibinya, sementara dia tidak menyadarinya. Di antaranya adalah apa yang dikisahkan Sayyid Husain Al Musawi. Ia menceritakan,

Kamis, 15 Januari 2015

Waspada Puasa Syirik

Syirik
Lazimnya, puasa-puasa yang biasa kita lakukan adalah puasa enam hari di bulan Syawal, puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, puasa hari Arofah, puasa Muharrom, puasa Assyuro, puasa Sya’ban, puasa pada bulan Harom (bulan yang dihormati) yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab, puasa Senin dan Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dawud, dan puasa Ramadhan.

Rabu, 14 Januari 2015

Ridha Allah Terletak Pada Ridha Orang Tua

berbakti kepada orang tua
Imam Al Ghazali menyebutkan sejumlah hal yang termasuk adab anak kepada orangtuanya; mendengarkan perkataannya, mentaati perintahknya, tidak berjalan di depannya, tidak meninggikan suara di hadapannya

Selasa, 13 Januari 2015

Melawan Liberalisme Di Basis NU

ahdatul ulama
Sebanyak 40 pengasuh pesantren dari 18 Pondok Pesantren di Kota Blitar berkumpul di Aula PP Tarbiyatul Falah Putri, Jalan Manggar Sukorejo, Blitar, Jawa Timur, Senin (14/4). Tidak seperti biasanya mengajar para santri, malam itu, para kiai yang kebanyakan sudah berumur tersebut

Senin, 12 Januari 2015

Di Balik Berdirinya Negara Yahudi Dan Janji Allah Atas Kemenangan Kaum Muslimin

yahudi
Baru-baru ini kita sebagai kaum muslim telah disuguhkan dengan keprihatinan dari saudara kita di Palestina. Terlebih kejadian itu terjadi pada bulan suci Ramadhan. Betapa Israel telah memuntahkan ratusan rudal ke daerah Gaza di Palestina, sehingga meluluh-lantakkan pemukiman penduduk, bahkan masjid pun tak luput dari sasaran rudal Israel. Korban pun banyak berjatuhan dari warga sipil, di antaranya adalah para wanita dan bayi-bayi tak berdosa.

Minggu, 11 Januari 2015

Bagaimana #IndonesiaTanpaJIL Memandang JIL

Idonesia tanpa jil
Jika gerakan-gerakan lainnya mengidentifikasi diri dengan amalan-amalan terbaiknya, maka kami memulai dengan mengidentifikasi musuhnya. Sementara gerakan-gerakan lain menimbulkan perasaan ‘damai’, maka ITJ justru secara konstan berada dalam suasana perang, meski hanya perang pemikiran.

Sabtu, 10 Januari 2015

Tiga Medan Juang Islam

Dakwah
1. "DAKWAH", yaitu "Mengajak". Mengajak kejalan yang baik itu harus dengan cara yang "santun" dan "lembut".

Jumat, 09 Januari 2015

Diskusi Nikah Beda Agama

Diskusi

Minggu, 30 November 2014 bertempat di Hotel Sofyan, Tebet Jakarta Selatan, YISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azhar bekerjasama dengan #IndonesiaTanpaJIL mengadakan diskusi terbuka yang bertema “Bolehkah Kita Berbeda?” adalah Diskusi Terbuka tentang Pernikahan Beda Agama dalam Pandangan Islam.

Kamis, 08 Januari 2015

Bully, Buah dari Kebebasan Berpendapat

Bully
BULLYING, kata ini sedang ramai dibicarakan. Hampir di setiap acara stasiun TV, media sosial, dan media-media yang lain selalu dikampanyekan untuk “stop bullying!” oleh para artis.

Rabu, 07 Januari 2015

Dibalik Travel Warning Amerika

Travel Warning USA

Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang tinggal atau tengah berada di Surabaya, Jawa Timur. Kedubes AS menilai adanya potensi ancaman terkait hotel-hotel dan bank-bank di Surabaya yang dianggap punya hubungan dengan AS.


Selasa, 06 Januari 2015

Jagalah Pandanganmu

Menjaga Pandangan Dari non Muhrim

Ibnul Qayyim berkata bahwa pandangan mata kepada yang haram akan melahirkan lintasan pikiran, lintasan pikiran melahirkan ide, sedangkan ide memunculkan nafsu, lalu nafsu melahirkan kehendak, kemudian kehendak itu menguat hingga menjadi tekad yang kuat dan biasanya diwujudkan dalam amal perbuatan (zina).

Senin, 05 Januari 2015

Bagaimana Islam Memandang Korupsi

Anti Korupsi
Melihat keadaan saat ini, betapa banyak orang yang melakukan perbuatan yang amat tercela ini. Bahkan hampir kita dapati dalam semua lapisan masyarakat, dari masyarakat yang paling bawah, menengah sampai kalangan atas. Khalayak pun kemudian menggolongkan para pelaku korupsi ini menjadi berkelas-kelas. 

Sabtu, 03 Januari 2015

Amalan Yang Gugur Karena Media Sosial

Media sosial

Az-Zubair bin al-‘Awwaam radhiallau ‘anhu berkata
من استطـاع أن تكون له خبيئة من عمل صالــح فليفعل
“Barang siapa yang mampu untuk memiliki amalan shalih yang tersembunyikan maka lakukanlah” (Az-Zuhd karya Abu Dawud hal 119)
Amalan sholeh yang tidak mengetahuinya kecuali Allah Yang Maha Mengetahui amalan hambanya. Bukan amalan yang disiarkan apalagi dipamerkan melalui status FB, atau jadi display picture BB.

Jumat, 02 Januari 2015

Hukum Pemimpin Non-Muslim (Kafir)

Leader
Akhir Akhir Ini Kita Sering Mendengar Berita Tentang Pelantikan Gubernur Yang Non Muslim,
Namun Apakah Hal Tersebut Dibolehkan Oleh Al-Quran.
Mari Kita Simak Bacaan Berikut

1. Alquran melarang menjadikan orang kafir sebagai pemimpin :
لَّا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَن تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS. Ali Imran 28)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُّبِينًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin/pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS. An-Nisaa’ 144)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (QS. Al Maidah 57)

2. Alquran melarang menjadikan orang kafir sebagai pemimpin walau kerabat sendiri :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali (pemimpin/pelindung), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.” 
(QS. At-Taubah 23)

لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujaadilah 22)

3. Alquran melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali Imran 118)

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تُتْرَكُوا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا مِن دُونِ اللَّهِ وَلَا رَسُولِهِ وَلَا الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
 (QS. At Taubah 16)

4. Alquran melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat islam :

وَمَا كُنتَ تَرْجُو أَن يُلْقَىٰ إِلَيْكَ الْكِتَابُ إِلَّا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۖ فَلَا تَكُونَنَّ ظَهِيرًا لِّلْكَافِرِينَ

“Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Qur’an diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Qashash 86)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.” (QS. Al Mumtahanah 13)

5. Alquran melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تُطِيعُوا الَّذِينَ كَفَرُوا يَرُدُّوكُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ  0  بَلِ اللَّهُ مَوْلَاكُمْ ۖ وَهُوَ خَيْرُ النَّاصِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong.”
 (QS. Ali Imran 149-150)

6. Alquran melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim :

وَلَن يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا

“…..dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.”
 (QS. An Nisaa’ 141)

7. Alquran memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin :

بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا  0  الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafiq bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.”
 (QS. An-Nisaa’ 138-139)

8. Alquran memvonis zalim kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (QS. Al Maidah 51)

9. Alquran memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin :

تَرَىٰ كَثِيرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ  0  وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ

“Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasiq.” (QS. Al Maidah 80-81)

10. Alquran memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُم مِّنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ ۙ أَن تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِن كُنتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي ۚ تُسِرُّونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنتُمْ ۚ وَمَن يَفْعَلْهُ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al Mumtahanah 1)

11. Alquran mengancam azab bagi yang jadikan kafir sebagai pemimpin/teman setia :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِم مَّا هُم مِّنكُمْ وَلَا مِنْهُمْ وَيَحْلِفُونَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُونَ  0  أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Mujaadilah 14-15)

12. Alquran mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir :

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Mumtahanah 5)

Sedekah Tukang Tambal Ban

Tambal Ban
Seorang Tukang tambal ban. Lima tahun yang lalu seringkali terkena obrakan, sebab lapaknnya atau tempatnya berada di tepi jalan.
Suatu ketika, di pagi hari, ada seorang temannya yang mampir ke tempatnya. Ketika mereka asyik berbicara, tiba-tiba seorang pengemis berdiri meminta sedekah. Si Tukang tambal ban merasa terganggu dengan kehadiran pengemis tersebut. Dia menolaknya, dan pengemis itupun berlalu. Demikian berturut-turut hingga ada beberapa pengemis yang selalu ditolaknya.

Kamis, 01 Januari 2015

Mengenal I'dad Dan Jihad Dalam Mahzab Syafi'i

Jihad
Oleh: Ustadz Abu Izzudien Fuad Al Hazimi
Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia dengan tugas pokok yaitu beribadah hanya kepada Allah saja. Yakni beraktifitas dan berbuat sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah  yang nampak atau tersembunyi.
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”  (QS Adz Dzariyat 56)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan makna ibadah, 
اَلْعِباَدَةُ اِسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِّ ماَ يُحِبُّهُ اللهُ وَيَرْضاَهُ مِنَ الأَقْوَالِ وَالأَعْماَلِ الْباَطِنَةِ وَالظاَّهِرَةِ
“Ibadah adalah segala hal yang dicintai dan diridhoi Allah baik berupa perbuatan maupun ucapan, yang batin maupun yang lahir”.
Ibadah merupakan konsewensi Tauhid Rububiyyah yang diikrarkan hamba dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya  walaupun tidak bisa dicerna oleh akal sekalipun.
Allah Azza Wa Jalla Berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36)
Ibadah adalah iitiba’ (mengikuti), melaksanakan, menjalankan dan mengerjakan segala perintah yang ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Salah satunya adalah i‘daad fii sabilillah. Berarti, I’dad adalah ibadah dan bagian yang tidak terpisahkan dari syari’ah Islam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-Nisa’: 69)
I’dad & Jihad Dalam Pandangan Ulama Madzhab Syafi’i
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyebutkan masalah I’dadul quwwah (persiapan kekuatan) untuk jihad fi sabilillah dan memerintahkannya sembari menyebutkan hikmah di dalamnya.
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآَخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.” (QS. Al-Anfal: 60)
Imam Ali bin Muhammad Alaa’ud Dien (dikenal dengan Imam Al Khozin) dalam tafsirnya Lubabut Ta’wil fie Ma’anit Tanzil (Tafsir Al Khozin) -salah satu Kitab Tafsir rujukan utama di berbagai pesantren tradisional (salafiyyah) di Indonesia-, (3/209) menjelaskan tentang ayat di atas:
الإعداد اتخاذ الشيء لوقت الحاجة إليه
“I’dad adalah mempersiapkan sesuatu agar bisa dipergunakan saat diperlukan.” Sedangkan makna kekuatan ada tiga pendapat:
1. Semua jenis persenjataan dan perlengkapan yang dapat menjadi kekuatan dalam peperangan menghadapi musuh.
2. Benteng dan markas pasukan.
3. Memanah sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat menafsirkan ayat ini.
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir berkata: “Aku mendengar Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa kekuatan adalah memanah, Ketahuilah bahwa kekuatan adalah memanah, Ketahuilah bahwa kekuatan adalah memanah.” (HR. Muslim)
Jika kita mau jujur, sebenarnya tidak ada satu pun kitab Fiqh yang tidak menyertakan bab yang berkaitan dengan I’dad dan Jihad, termasuk kitab-kitab fiqh Madzhab Syafi’i yang banyak diajarkan di berbagai pesantren tradisional yang sebagian besar bernanung di bawah ormas Islam Nahdhatul Ulama (NU).
Sebagai contoh saya nukilkan dari kitab Kitab Fathul Mu’in yang menjadi kitab rujukan utama di pesantren-pesantren tersebut.
باب الجهاد هو فرض كفاية كل عام ولو مرة إذا كان الكفار ببلادهم، ويتعين إذا دخلوا بلادنا كما يأتي . وحكم فرض الكفاية أنه إذا فعله من فيهم كفاية سقط الحرج عنه وعن الباقين ويأثم كل من لا عذر له من المسلمين إن تركوه وإن جهلوا
Bab Jihad : Jihad hukumnya Fardhu Kifayah setiap tahun, walaupun hanya sekali (dalam setahun), jika orang-orang kafir berada di negeri mereka. Dan (hukumnya) berubah menjadi fardhu ‘Ain jika mereka (orang-orang kafir) memasuki (menyerang) Negara kita sebagaimana akan kami jelaskan lebih lanjut.
Sedangkan maksud hukum Fardhu Kifayah  adalah jika sebagian kaum muslimin telah melaksanakan kewajiban ini sebagai syarat kifayah (kecukupan minimal) maka kewajiban itu telah gugur darinya dan dari kaum muslimin lainnya. Namun bagi orang yang memiliki kemampuan dan tidak ada udzur ia berdosa jika meninggalkan kewajiban ini walaupun mereka ini orang-orang yang jahil (bodoh dan tidak mengetahui hukumnya). (Fathul Mu’in: 4/206, Bab Jihad)
Matan (redaksi) dalam kitab Fathul Mu’in ini diterangkan lebih lanjut dalam Kitab I’anatut Thalibin yang merupakan Syarah (penjelasan) dari Kitab tersebut, sebagai berikut:
باب الجهاد أي باب في بيان أحكام الجهاد  أي القتال في سبيل الله 
“Bab Jihad : Maksudnya adalah bab yang menjelaskan tentang hukum-hukum jihad (yang maksudnya) yaitu qital fi sabilillah (perang di jalan Allah)”
قوله  (إذا كان الكفار ببلاده) -  قيد لكونه فرض كفاية  أي أنه فرض كفاية في كل عام إذا كان الكفار حالين في بلادهم لم ينتقلوا عنها
“Perkataan beliau: “jika orang-orang kafir berada di negeri mereka” : Ini sebagai syarat atau ketentuan, karena hukumnya Fardhu kifayah. Maksudnya adalah bahwa hukum jihad itu fardhu kifayah dalam setiap tahun jika orang-orang kafir berada di negeri mereka dan tidak pindah dari sana.”
قوله (ويتعين - أي الجهاد)، أي يكون فرض عين، والملائم أن يقول وفرض عين الخ
Perkataan beliau:“Dan (hukumnya) berubah menjadi Fardhu ‘Ain” : maksudnya adalah jihad menjadi Fardhu Ain. Kalimat “wayata’ayyan” ini sama artinya dengan Fardhu Ain.
وقوله (إذا دخلوا بلادنا)  أي بلدة من بلاد المسلمين ومثل البلدة القرية وغيرها
Perkataan beliau: “jika mereka (orang-orang kafir) memasuki (menyerang) negara kita” : Maksudnya adalah salah satu negeri di antara negeri-negeri kaum muslimin. Dan sudah cukup disamakan dengan negeri (jika mereka masuk) sebuah desa atau semisalnya. (I’anatut Thalibin Syarh fathul Mu’in: 4/205)
Jika kita menelaah penjelasan di atas maka hukum jihad sesungguhnya fardhu kifayah sekali setiap tahun jika musuh berada di luar Negara kaum muslimin. Dan jihad tersebut tidak akan bisa sempurna dikerjakan kecuali dengan I’dad, maka I’dad pun menjadi wajib.ini sesuai dengan kaidah Ushul Fiqh:
ماَلاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
“Suatu amal (perbuatan) yang jika tanpanya, sebuah kewajiban syariah tidak akan sempurna, maka amal itu hukumnya juga wajib.” Wallahu Ta’ala A’lam

Renungan Tahun Baru

ustadz arifin ilham
Arifin Ilham
Oleh : Ust. Arifin Ilham
Pergantian hari, pergantian bulan, pergantian tahun adalah seperti titian panjang, dimana setelah kita melewatinya sekian lama, kita akan menjumpai suatu titik akhir. Berhenti! Mati!